Bandung, 24-25 Mei 2012
Berawal dari ajakan beberapa rekan politik terkait akan diselenggarakannya seminar nasional Evaluasi Kritis Reformasi di Birokrasi Indonesia oleh Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), saya mendapat banyak pengalaman menyenangkan di Bandung. Ini adalah kali ketiga saya ke Bandung. Selain saya, perwakilan dari politik ada Mas Dio, Rossy, Taufik, Nesiawan, Tya, dan Ichan. Di kereta kami bertemu dengan Mas Galang, politik angkatan 2007, yang sekarang sedang menempuh S2 di Unair. Jadi, total kami berdelapan. Dosennya ada Pak Priyatmoko, Ibu Dwi, Pak Ucu, dan satu dosen perwakilan dari Administrasi Negara, yaitu Pak Gitadi.
Kami menginap di tempat kenalan Papanya Taufik di daerah Dago Asri Residence. Tempat seminarnya di Gedung Merdeka. Lumayan jauh sih... kami harus naik angkot dan jalan kaki. Diluar dugaan saya, ternyata seminarnya tidak begitu ramai. Yang hadir kebanyakan dosen atau mahasiswa S2. Tapi pembicaranya benar-benar top! Awal sih ya diisi sambutan-sambutan seperti dari ketua panitianya, ketua AIPI, dan perwakilan gubernur Jawa Barat. Terus ada juga sambutan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan dilanjutkan sama presentasi makalah-makalah. Pemakalahnya keren-keren. Ada Sofian Efendi (Guru besar UGM), Irfan Ridwan Maksum (Guru besar UI), dll.
Malamnya, kami diundang makan malam di gedung sate bersama Gubernur Jawa Barat. Langka banget deh. Beliau welcome banget sama diselenggarakannya AIPI di Bandung. Atau emang semua tuan rumah pasti begitu ya? -_-
Besoknya, seminar hari kedua. Pengisinya perwakilan dari Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini. Presentasi Ibu Risma tentang reformasi dan perubahan di Surabaya memukau banget. Beliau beberapa kali dapat tepuk tangan dan pernyataan dukungan Ibu Risma maju jadi presiden. Haha! Pertanyaan juga banyak yang ditujukan ke Ibu Risma. Saya sempat menanyakan dua hal. Yang pertama, tentang pembangunan mall di Surabaya yang banyak sekali sampai-sampai ada image baru, Surabaya Kota Mall. Itu positif gak? Bukannya bikin masyarakat tambah konsumtif dan menyempitkan peluang pengusaha-pengusaha kecil? Yang kedua tentang isu penurunan Ibu Risma oleh DPRD Surabaya. Tapi peranyaan yang pertama belum Ibu Risma jawab karena lupa dan waktunya mepet.
Setelah acara, saya duduk di sebelah Ibu Risma dan beliau minta maaf belum sempat jawab tadi. Baik banget :D bahkan saya dipersilahkan main langsung ke kantornya dan kalau mau sharing-sharing, nanti beliau agendakan. Hehe...
|
Mas Galang, Nesiawan, Ichan, Ibu Tri Risma (Wali Kota Surabaya), Tya, saya, dan Taufik |
|
|
Mas Dio, Rossy, Nesiawan, saya, Ichan, Bapak Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), Tia, Mas Galang, dan Taufik |
Ini yang seru nih. Hampir sama seperti waktu ke Bandung bareng sama
Ridho, Mas Dio ngajakin belanja mepet. Padahal, kereta kita berangkat
dua jam lagi. Haha... dasar shopping man. Persis deh sama Ridho.
Akhirnya sempat juga sih belanja sebentar di distro sekitar BIP.
Sampai
di Surabaya, saya, Mas Dio, dan Tya bukannya istirahat tapi harus
ngelanjutin perjalanan ke Jombang buat PKL Masalah Kemiskinan selama dua
hari. Capek!
|
Tya, Mas Dio, dan saya di Desa Bareng Jombang |
|
|
|
@Almasjafrina